" Lu gag akan pernah ngerti modh "
" kenapa harus q yang selalu ngerti kamu??"
" Lu picik,, gw sayang Lu, sayang banget "
" tapi kamu selingkuh ,, udah lah,, kita putus " lantang suaraku, menyeruak dalam ruangan sepi ini, aku pergi,, bantingan pintu ini cukup keras, tapi aku yakin,, lebih dari ini sakit yang kurasakan. sakit sungguh sakit. 4tahun kami bersama. 4tahun rasa ini abadi dalam hatiku. 4 tahun pula setiaku terjaga antara jarak yang memisahkan. sampai cincin ini melingkar di jari manisku. dan sebulan lagi, tepat ulang tahunku, aku akan resmi menjadi nyonya Adhiyatma. tapi semua hancur. perselingkuhan. hash.. persetan dengan cinta.
aku berlari,, terus berlari menerjang hujan ini. tak kuhiraukan panggilan yang mengaung menyebut namaku. sakit ini lebih dari segala rasa yang ku punya. akan seperti inikah cinta? yang sesungguhnya? akan seperti ini kah kasih? yang sejati? sungguh aku tak pernah mengerti untuk semua itu. yang jelas kini hati remuk redam tak karuan. bagai secuil luga yang ditetesi air garam. perih menembus iga ku. menangis pun rasanya sakit, sesak dadaku. ah tuhan.. apa ini?? aku tetap berlari,tak ingin lagi mendengar apapun. tak ingin aku menoleh sampaii Q dengar BRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK..... ku putar badanku... dan aku melihatnya,,,,
sebulan kemudian,,,,,,,,,
merasa semua adalah hal buruk. mimpi buruk . aku menangis, dan aku terlelap dari tangis ku.
semua terekam dalam otakku. semua hal yang dulu pernah ada,, kenangan-kenangan manis itu. gambar-gambarku bersamanya. masa terindah saat kami bersama. saat aku begitu damai berada dalam pelukannya. begitu indah. sampai saat pertengkaran itu terjadi. sampai saat aku tahu dia jalan bersama perempuan lain. sakitnya. perihnya. terasa menyayat semua organku. sampai aku tak kembali ingat apa yang akan terjadi. saat ini dia bersamaku. hanya tersenyum tipis. wajah pucatnya seakan berkata,, dia tak sedang bahagia, Shakti Ku berduka. sampai saat aku ingin menyentuhnya. tapi aku tak bisa. dan dia hanya terdiam,,, dia hanya tersenyum,, terucap dalam katanya,,, " maaf sayang,, kita sudah berbeda,, tapi ingatlah,, kau selalu milikku ". sesaat,, lepaslah sudah semua anganku. dia pergi. menghilang. tanpa aku tahu. mungkinkah dia kembali dalam mimpiku.... aku tergeragap bangun.. keringat dingin mencucuri tubuhku. badanku kembali tremor. mataku mengeluarkan air dari setiap sudutnya. hatiku serasa mencelos. dia masih jelas di mataku. masih jelas di hatiku. masih jelas dalam semua ingatanku tentangnya.. mataku tertuju pada benda berserakan di meja riasku.. ku dekati. ku raih satu. hatiku benar-benar amburadul. hatiku benar-benar sakit. ketika ku baca sampulnya, tertulis namaku dan namanya thalita ayu & Shakti Adhiyatma ,,, 28 Oktober 2011,, harusnya hari ini. hari ini ku kenakan gaun putihku. hari ini gelarku berubah. hari ini dia menjabat tangan ayahku. mengucap akad. harusnya hari ini. undangan-undangan ini sudah ada di tangan semua orang. harusnya hari ini jadi hari terbahagiaku dalam sisa hidupku. luluh lemas kakiku. tak sanggup aku berdiri. aku pun diam saat aku tahu ada orang yang mendekat kepadaku. memegang pundakku,, memelukku dari belakang..
" ta.. sabar ya sayang,,, " suara lembut mama merambati gendang telingaku,,
" Tuhan gag adil ma,, "
" berarti shakti bukan jodoh kamu sayang "
" apa 4 tahun kurang untuk buktiin semua ma?? q tahu aku salah,, aku tahu aku salah ma.. tapi kenapa harus seperti ini ??" mama tak berkata apapun, hanya diam dan terus memelukku dengan sayang nya. sedangkan aku masih menangis. aku menangis dan menangis." kenapa aku harus kehilangan dia ma?"
" sayang,,, semua udah ada yang ngatur, mama tahu kamu sakit, tapi gag harus kaya gini kan??"
" q sakit ma,,, "
" mama tahu,,, sabar ya sayang " mama kembali memelukku,, semakin jelas bayangannya. semakin jelas saat dulu dia pergi dalam pelukanku. bersimbah darah dalam hujan. menatapku dalam. seolah ingin mengatakan dia mencintaiku. seolah ingin mencurahkan bahwa ia tak memuja siapapun.. tangannya bersimbah darah,, mendarah seperti hatiku. memeluknya untuk terakhir kali. memeluknya dengan sisa detik hidupnya. dan sudah. dia pergi. lena. meninggalkan aku dalam setiap dukaku. di pelukku. dia kembali. pulang. dan takkan kembali memelukku. tak ingin rasanya aku lepaskan pelukannya. tak ingin. biar lah hujan ini juga membunuhku. agar aku turut dengannya. ........................
malam lengang ini menemaniku. menyadarkanku, menangispun tak akan merubah keadaan. menangispun tak akan mengembalikan dia ke pelukku. Tuhaan,,, jika memang ini takdirmu,, sematkan ras ikhlasku. aku ingin bahagia meski tak dengannya. bahagiakan pula dia disisiMU, indahkan tempatnya bersamaMU. aku disini. bersama cinta dan doaku untuk nya. ku pejamkan mataku. seolah dia ada di dekatku. menggenggam jemariku.. kembali tersirat senyum dibibirnya. kini tak lagi pucat. kini tak lagi sedih. " aku pergi,, kita akan bersama suatu saat nanti sayang,,, tenanglah, q jaga semua ini untukmu "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar